Komisi IV Minta KKP Optimalisasi Serapan Anggaran 2021

23-08-2021 / KOMISI IV

 

Komisi IV DPR RI meminta Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk berkomitmen melakukan optimalisasi penyerapan anggaran tahun 2021 sebesar 91,27 persen. berdasarkan data dari Online Monitoring System Perbendaharaan dan Anggaran Negara (OM SPAN), optimalisasi serapan anggaran KKP per 19 Agustus 2021 lebih tinggi dari realisasi serapan anggaran 2020 yang hanya mencapai 56,36 persen

 

“Komisi IV DPR RI menerima penjelasan realisasi penyerapan anggaran Kementerian Kelautan dan Perikanan tahun 2021 sebesar Rp 2.675.528.373.590 (dua triliun enam ratus tujuh puluh tiga ribu lima ratus sembilan puluh rupiah)," ujar Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Anggia Erma Rini, saat memimpin Rapat Kerja bersama Menteri KP yang berlangsung secara hybrid, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (23/8/2021).

 

Tak hanya itu, sambung Anggia, Komisi IV DPR RI meminta KKP untuk melakukan optimalisasi penyerapan anggaran. Sehingga, dapat meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK RI.

 

Dimana, dalam laporan keuangan BPK RI terkait kinerja serapan anggaran 2020, KKP mendapatkan opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP). Opini tersebut mengalami penurunan dibandingkan pada tahun 2019 yang mencapai predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

 

Di kesempatan yang sama, Ketua Komisi IV DPR RI Sudin meminta agar pengalaman pahit tersebut dapat dijadikan bahan evaluasi kinerja KKP di tahun mendatang. Serta, tidak berulang kembali dengan alasan adanya refocusing anggaran.

 

Sudin mencontohkan, salah satu program yang tidak terealisasikan dengan baik adalah kegiatan anggaran belanja tambahan 2020 yang sebagian besar mengalami gagal bayar kepada kelompok masyarakat. Padahal masyarakat sudah lolos verifikasi dan sudah terbit surat keputusan namun bantuan tersebut tidak kunjung hadir.

 

“Kegagalan ini dipandang mengecewakan sekali, karena menurunkan tingkat kepercayaan masyarakat di basis dapil anggota DPR khususnya Komisi IV DPR RI,” tegas politisi PDI Perjuangan itu.

 

Sudin menilai, bantuan yang tidak kunjung hadir ini dapat mencederai  masyarakat. Padahal KKP telah berkomitmen untuk membantu mengurangi kesulitan beban psikis yang sudah menderita karena Covid-19.

 

“Jangan sampai seperti periode-periode yang lalu, disclaimer tiga kali. Saya tidak tahu sebabnya apa. Apakah pejabat eselon I, II,dan III tidak profesional atau pemimpinnya yang kurang profesional,” tandas Sudin. (rdn/es)

BERITA TERKAIT
Stok Beras Melimpah tapi Harga Tetap Mahal, Daniel Johan: Sangat Ironi!
15-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Belum lama ini Ombudsman RI yang mengungkap temuan adanya tumpukan beras impor tahun 2024 lalu yang sebagian...
Komisi IV Dorong Peningkatan Fasilitas dan Infrastruktur di PPI Tanjung Limau Bontang
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Komisi IV DPR RI mendorong peningkatan fasilitas dan infrastruktur di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Tanjung Limau, Kota...
Maros Strategis sebagai Sentra Produksi Beras Nasional
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Maros - Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Haryadi menegaskan bahwa Sulawesi Selatan, khususnya Kabupaten Maros, memegang peran...
Pupuk Kaltim Diminta Maksimalkan Manfaat untuk Petani Lokal dan Penyuluh
12-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Bontang - Anggota Komisi IV DPR RI, Slamet, meminta PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) untuk meningkatkan kontribusi langsung bagi...